Minggu, 23 November 2014

Pengalaman yang Buruk

  
      Pernahkah kalian berbuat kebaikan? Pastinya pernah, mungkin juga sering. Tapi berbeda dengan 3 orang sekawan ini yang berbuat kebaikan, tentunya saya salah satu diantaranya.
Kenapa saya bilang berbeda? Kenapa..Kenapa..dan kenapa?
Begini ceritanya, awal bulan agustus kami bertiga pergi ke kota Medan untuk Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 3 bulan.
        Kami bertiga datang dari kampung dan jarang ke kota, pastinya kalian tahu bagaimana sifat orang-orang yang datang dari kampung,
yaitu : polos, ramah, dan matanya lirik kiri-kanan melihat gedung-gedung tinggi yang bagus. Kira-kira sudah 2 hari kami berada di Medan, kami berniat untuk jalan-jalan melihat suasana kota Medan.
Disinilah awalnya, kami dikejutkan dengan seorang yang tidak kami kenal. Waktu itu kami berjalan melewati perumahan orang-orang kaya, kemudian ada seorang laki-laki yang menghalangi jalan kami. Dan terjadilah perbincangan yang tidak kami duga sebelumnya.
( A => Seorang yang menghalangi jalan kami.)
A : Bang, boleh minta tolong gak?
Kami : apa bang? (dengan logat batak yang cukup kental)
A : Pinjam dulu hanphone kalian, ibu saya lagi dirumah sakit sekarang, dia lagi kritis. Ada yang penting. (Dengan wajah yang amat gelisah)
Kebetulan handphone saya dipegang oleh teman saya dan memberikan handphone ku itu, kami pun menganggapnya serius.
Kami : Ini bang.
A :  Kalian punya uang, tidak?
Kami : Berapa bang?
A : 200 ribu ada?
Waktu itu kami punya uang sekitar 200 ribu, dan kami tidak memberikannya. Disitu saya punya perasaan yang aneh dan saya mengatakan, kami tidak punya uang.
Kemudian laki-laki itu (A) mengajak salah satu dari kami untuk menemaninya membeli sesuatu sambil memegang handphone ku tadi. Dan setelah mereka sampai, si laki-laki tadi menyuruh temanku membeli sebuah pulpen ke toko, dan dalam sekejap si laki-laki tadi menghilang sambil membawa handphone saya.
         Akhirnya teman saya datang dengan wajah yang polos, dan mengatakan kami telah  ditipu oleh si laki-laki tadi. Kenapa melakukan kebaikan dengan tulus kejadiannya malah seperti ini??
 Hari-hari berikutnya saya semakin sering mengabaikan orang-orang yang meminta bantuan kepada saya, ada yang meminjam handphone saya, tidak saya berikan meskipun itu untuk kebaikan.
Setelah itu, Saya menjadi terbiasa dengan suasana kota Medan yang ramai, bertemu orang yang tidak dikenal supaya tidak mudah dibodohi dan tidak canggung.
Ini adalah sebuah pengalaman buat saya, dan juga pengalaman buat kalian yang sempat membaca ini supaya kita tidak mudah dibodohi dan ditebak oleh orang lain.

 Ada bagusnya kita mendengarkan pengalaman-pengalaman orang lain.
Semoga bermanfaat...!!

4 comments

23 November 2014 pukul 10.14  

Silahkan tinggalkan komentar anda. Terimakasih.

16 Juni 2015 pukul 01.35  

Hahaha.. sama lah bro nasib kita.
kena tipu juga...
tapi, lain kali jgn mau dibodoh2in ya... :p

9 Agustus 2015 pukul 02.04  

gpp ambil sisi positif nya :D
kan kekgtu jadi hape baru hehehe :D

12 Agustus 2015 pukul 07.34  

iya dk... :)
hehehehe iya..iya... udah hp baru aku..

Posting Komentar