Jumat, 07 November 2014

Ayah yang hebat

     
Pernahkah ayahmu memukulmu, memarahimu ketika masih anak-anak karna kenakalan mu? Mungkin diantara kalian  sudah pernah, atau mungkin sering dimarahi karna nakal, mungkin juga karna sang ayah yang terlalu pemarah. Tapi yang jelas, semua itu untuk kebaikan kita juga. Ayah mengarahkan kita kejalan yang baik. Jangan lihat dengan caranya memukulmu atau memarahimu.
       Menurutku, ayah adalah seorang pribadi yang hebat. Dia melakukan yang terbaik untuk keluargaku, hanya untuk membuat kami bahagia.
Pernah waktu itu ayahku sedang bekerja, lalu saya mengajaknya makan. Karna ayahku belum sarapan pagi sampai makan siang, tapi dia sudah terlarut dalam pekerjaannya, hingga tidak jadi makan siang.
Ayahku cuma istirahat dan meminum teh yang aku buatkan. Akhirnya, Ayahku cuma makan malam.
Tapi tidak ada tanda-tanda kelelahan dalam fisiknya. Saya pikir ayahku sudah terlalu kerja keras buat keluargaku. Saya hanya bisa mendoakan ayahku supaya tetap sehat dan fit.
      Saya juga ingat ketika ayahku mau mengajariku belajar Matematika hingga jam 11 malam, pada saat itu saya sangat ngantuk. Tapi, ayahku bilang sebentar lagi dan sebentar lagi. Saya tau ayahku tidak ingin anaknya seorang yang bodoh, makanya dia mau mengajariku.
Ayahku seorang yang pintar, bahkan lebih pintar dibandingkan dengan ibuku yang seorang guru, tapi ayahku tidak mau jadi guru, ayahku cuma wiraswasta dan bertani. Ayahku ingin saya menjadi sukses, itu yang selalu dia harapkan dan banggakan.
       Beberapa bulan yang lalu saya menangis mendengar berita dari ibuku, kalo ayahku kecelakaan.
Kenapa? Kapan?  Dimana? dan Bagaimana keadaannya?Itulah pertanyaan yang saya tanyakan.
      Pada waktu itu, dikampungku ada acara pesta keluarga dan pada saat itu juga ayahku janji akan mengirim uang kuliah ku. Tapi setelah kira-kira jam 4 sore acaranya belum selesai, barulah setelah jam 5 akhirnya acara selesai dan ayahku pergi ke bank naik sepeda motor yang jaraknya cukup jauh sekitar 45 menit. Setelah pulang dari bank, mungkin karna kelelahan dan terasa ngantuk ayahku masuk jurang yang kira-kira 10 meter. Tidak ada seorang pun yang melihat ayahku masuk jurang itu, tangan ayahku kesakitan, lalu dia berusaha naik dengan tangan sakit. Kemudian ayahku mencari orang-orang untuk menarik sepeda motornya keatas. Terlihat sepeda motor ayahku rusak dan disitu tidak ada yang bisa memperbaiki sepeda motor. Ayahku tidak memberitahu ibuku dengan kejadian itu, karna akan terlalu gelisah. Lalu, ayahku membawa sepeda motor itu ke bengkel dengan satu tangan. Sialnya lagi, tukang bengkel yang didatangi ayahku itu tangannya juga sakit, dan tidak bisa memperbaiki sepeda motor ayahku. Dengan terpaksa ayahku memperbaiki sendiri sepeda motor itu dengan tangan yang cukup sakit, kebetulan ayah saya seorang mekanik sepeda motor yang handal. Ayahku juga tidak menjawab beberapa panggilan telepon dari rumah.
          Mungkin karna terlalu gelisah, ibuku menelpon ayahku lagi, dan akhirnya ayahku menjawabnya dan memberitahu kalau dia jatuh. Kemudian Ibuku menyuruh seorang untuk menjemput ayahku.
Dari situ, saya mau katakan kalo ayahku seorang laki-laki yang hebat. Dia menyempatkan waktunya untuk kami, dia tidak takut seberat apapun masalah yang dilaluinya, ayahku tetap semangat.
Untuk kalian sahabat - sahabat ku, mari kita menghormati ayah dan ibu kita, sebelum mereka pergi meninggalkan kita dan tidak sempat berterimakasih. Kita doakan supaya ayah dan ibu kita sehat.
                                                            I Love My Big Family

2 comments

15 November 2014 pukul 09.56  

silahkan berkomentar..

16 Juni 2015 pukul 01.32  

I love my family too... :)

Posting Komentar